Jakarta -Proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda masih terus dibahas pemerintah dan belum ada ujungnya. Keberadaan jembatan ini penting untuk menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, jembatan sepanjang 29 km ini bakal menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menyeberang pulau. Apalagi sekarang seringkali terjadi antrean di pelabuhan Merak, Banten.
Menurut Dardak, masyarakat dari Jakarta cukup menempuh waktu 1,5 jam untuk menyeberang Pulau Sumatera
"Jadi 110 km itu dari Jakarta (ke pelabuhan Bakauheni), dari sana menyeberangnya kalau kecepatannya 60 km/jam kan bisa setengah jam. Atau malah kalau lebih cepat kecepatannya, bisa lebih cepat juga," Hermanto di diskusi di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya Salemba, Jakarta Pusat, Senin (29/10/12).
Dia beralasan, kendaraan roda empat atau yang lain, bisa menempuh kecepatan hingga 100 km/jam di atas jembatan 29 km ini.
Selain jembatan, kawasan ekonomi juga akan dibangun di sekitar calon jembatan terpanjang di Indonesia ini. "Nanti akan ada bandara, pelabuhan juga," imbuhnya.
Jembatan Selat Sunda ditargetkan mulai groundbreaking tahun 2014. Proyek jembatan sepanjang 29 Km itu rencananya akan menelan dana sedikitnya Rp 100 triliun. Jembatan ini ditargetkan akan rampung di 2020.
Namun sampai saat ini pemerintah belum satu suara soal pembangunan jembatan ini. Pembangunan jembatan ini terancam molor dari jadwal yang telah direncanakan.
Melayani Jasa Penyeberangan dan Transportasi Merak - Bakauheni Lampung untuk kendaraan : Bis - Boks - Colt Diesel - Truk - Tronton - Trailer dll
Dermaga 2
Selasa, 31 Desember 2013
Senin, 30 Desember 2013
Senin, 09 Desember 2013
Langganan:
Postingan (Atom)